Selasa, 28 April 2009

Konsep dan Prinsip Akuntansi


Konsep-konsep dan prinsip akuntansi memberikan landasan bagi praktik akuntansi secara umum. Konsep-konsep dasar akuntansi perlu diketahui untuk menentukan batasan-batasan yang jelas dalam pelaksanaan praktik akuntansi. Konsep dan prinsip-prinsip akuntansi didasarkan dari berbagai hasil pemikiran dan observasi. Konsep dan prinsip-prinsip akuntansi diadakan sebagai pedoman umum yang melahirkan penerimaan secara luas dalam pelaksanaan praktik akuntansi. Konsep-konsep akuntansi terdiri dari :
  • Konsep Kesatuan Usaha
    Konsep kesatuan usaha memberikan landasan bahwa informasi disajikan oleh suatu unit usaha / entitas bisnis yang terpisah dari pemiliknya. Konsep ini memberikan batasan jelas dalam membedakan kegiatan-kegiatan mana yang dilakukan perusahaan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pribadi pemilik. Bila konsep kesatuan usaha tidak diberlakukan, maka semua kegiatan ekonomi dari perusahaan dengan pribadi akan bercampur baur sehingga sulit untuk mengukur kinerja perusahaan secara pasti.

  • Konsep Periode Akuntansi
    Konsep periode akuntansi memberikan landasan bahwa masa waktu kegiatan dari perusahaan terbagi-bagi dalam beberapa periode, seperti bulan, kuartalan, semesteran ataupun tahunan. Para pemakai informasi keuangan selalu membutuhkan laporan yang tepat waktu sehingga mereka bisa memberikan penilaian kinerja untuk kurun waktu tertentu dari suatu perusahaan.

  • Konsep Kelangsungan Usaha
    Konsep kelangsungan usaha memberikan landasan bahwa masa hidup perusahaan tidak terbatas. Pada dasarnya, laporan keuangan seperti Neraca selalu menyajikan nilai aset dan kewajiban pada biaya perolehannya. Konsep kelangsungan usaha mengasumsikan bahwa perusahaan akan dapat menutup biaya perolehan asset dan kewajiban tersebut karena perusahaan diharapkan terus berjalan.

  • Konsep Obyektivitas
    Konsep obyektivitas memberikan landasan bahwa laporan keuangan disusun secara objektif dengan cara-cara yang benar disertai bukti-bukti yang valid. Konsep obyektivitas memperkuat keandalan informasi laporan keuangan dengan mengurangi sifat-sifat subjektif, opini-opini maupun sekedar perkiraan dalam penyajian laporan keuangan.

  • Konsep Satuan Pengukuran
    Konsep satuan pengukuran memberikan landasan bahwa informasi akuntansi haruslah disajikan dalam satuan moneter berupa alat tukar keuangan yang sah. Di Indonesia, satuan pengukuran yang dipakai adalah Rupiah. Dengan demikian akan lebih mudah untuk menilai seberapa besar nilai/ manfaat dari aset, kewajiban serta modal yang tersaji dalam laporan keuangan suatu perusahaan.
Prinsip-prinsip akuntansi merupakan suatu peraturan-peraturan yang bersifat umum yang memberikan landasan dalam pelaksanaan praktik akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi terdiri dari :
  • Prinsip Keandalan
    Prinsip keandalan memberikan pedoman dalam hal kebenaran/ keandalan dari penyajian informasi keuangan. Informasi yang disajikan haruslah benar-benar bebas dari kesalahan-kesalahan material, pengertian yang menyesatkan dan disajikan secara jujur berdasarkan kegiatan-kegiatan nyata yang dilakukan perusahaan.

  • Prinsip Perbandingan dan Konsistensi
    Prinsip perbandingan dan konsistensi memberikan pedoman bahwa informasi yang dihasilkan suatu perusahaan dapat dibandingkan dengan perusahaan lainnya dan secara konsisten menyajikan informasi yang tidak berubah-ubah. Dalam arti bahwa laporan yang disajikan haruslah menganut metode ataupun cara yang sama dari waktu ke waktu. Jika pun terjadi perubahan dalam hal penyajian, laporan yang diberikan haruslah mengungkapkan perubahan-perubahan yang dilakukan secara lengkap dan jelas dalam laporan keuangan mereka.

  • Prinsip Biaya Perolehan
    Prinsip biaya perolehan memberikan pedoman bahwa aktiva dan jasa haruslah dicatat pada biaya perolehannya ketimbang dicatat pada nilai pasar sekarang. Prinsip biaya akan menggambarkan secara benar informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Prinsip biaya memberikan informasi nilai yang sesungguhnya suatu harga yang dibayarkan, aset yang dikorbankan ataupun komitmen yang dilakukan pada tanggal perolehan. Dengan demikian informasi yang dihasilkan akan menyajikan objektivitas, nyata dan bisa dibuktikan/ diverifikasi.

  • Prinsip Pengaitan
    Prinsip pengaitan memberikan pedoman bahwa laba bersih ditentukan dengan mengaitkan /menghubungkan beban yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diakui dalam periode yang sama. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari kegiatan normal perusahaan yang mengakibatkan kenaikan nilai modal tetapi bukan merupakan kontribusi dari pemodal. Sementara beban adalah arus keluar yang mengakibatkan penurunan harta atau peningkatan kewajiban maupun keduanya.

Jumat, 10 April 2009

Tujuan Akuntansi


Dalam kegiatan bisnis suatu unit usaha, para pelaku bisnis selalu dihadapkan pada berbagai alternatif keputusan yang harus dipilih. Keputusan yang rasional sangat dibutuhkan dalam menghadapi setiap persoalan bisnis. Akuntansi bertujuan untuk memberikan informasi yang memadai perihal kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan. Akuntansi dirancang untuk menghimpun, mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan kepada beragam pihak pengambil keputusan. Informasi akuntansi yang dihasilkan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai dari berbagai segi :
  • Mengalokasikan sumber-sumber daya langka masyarakat.
    Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan, dapat mempengaruhi keputusan para penanam modal untuk berinvestasi. Mereka-mereka yang memiliki aset selalu berkeinginan mengharapkan imbalan yang sebesar-besarnya atas investasi yang mereka lakukan.

  • Mengelola dan mengarahkan sumber-sumber daya di dalam perusahaan.
    Manajemen perusahaan selalu ingin memastikan bahwa mereka telah mengelola sumber daya perusahaan secara baik. Pengawasan aset-aset perusahaan, unit-unit dalam perusahaan yang paling produktif dan sebagainya dapat mereka ketahui secara pasti melalui informasi akuntansi.

  • Melaporkan pertanggungjawaban sumber-sumber daya perusahaan.
    Untuk mengawasi dan mengevaluasi kinerja dari perusahaan, laporan-laporan yang dihasilkan dari proses akuntansi dapat dipakai sebagai pertanggungjawaban para pelaksana kegiatan perusahaan.

Senin, 06 April 2009

Pengenalan Akuntansi


Akuntansi merupakan sebuah bahasa bisnis yang umumnya dipakai oleh organisasi-organisasi ekonomi, baik itu pribadi, perusahaan maupun pemerintah. Sebagai sebuah bahasa bisnis, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang menyediakan data-data kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dari suatu unit usaha. Dalam praktiknya, akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pencatatan dan pelaporan kegiatan-kegiatan ekonomi suatu unit usaha kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan ekonomi terhadap unit usaha tersebut. Pihak-pihak yang memiliki kepentingan ekonomi terhadap unit usaha ini, membutuhkan informasi yang relevan dalam hal pengambilan keputusan bisnis mereka berdasarkan alternatif-alternatif yang tersedia. Para pemakai informasi akuntansi pada umumnya dapat digolongkan dalam dua kelompok, yakni :
  1. Pihak Internal
    Pihak internal adalah para pemakai informasi yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Pihak manajemen merupakan bagian yang paling berkepentingan dalam memakai informasi akuntansi. Jenis informasi yang dibutuhkan manajemen pada dasarnya langsung mengarah pada informasi kronologis harian dari kegiatan perusahaan mereka. Seperti anggaran pembelian bahan baku, pengajuan pinjaman pada pihak luar dan sebagainya.

  2. Pihak Eksternal
    Pihak eksternal adalah para pemakai informasi yang berasal dari luar perusahaan. Pihak eksternal memakai informasi akuntansi dalam hal kepentingan ekonomi mereka terhadap perusahaan tersebut. Jenis informasi yang dibutuhkan pihak eksternal pada dasarnya berupa informasi laporan keuangan yang berlaku umum. Informasi yang disajikan kepada pihak eksternal biasanya meliputi informasi sumber-sumber daya perusahaan seperti aset-aset yang dimiliki hingga pada profitabilitas dari kegiatan perusahaan. Termasuk ke dalam kelompok pihak eksternal antara lain :
  • Pemilik Perusahaan
    Para pemilik perusahaan menanamkan sumber daya mereka berupa modal dengan harapan mendapatkan keuntungan yang berkelanjutan dari kegiatan ekonomi perusahaan. Mereka membutuhkan informasi untuk memutuskan apakah perusahaan masih dapat memberikan keuntungan, prospek yang lebih baik maupun kemungkinan pertumbuhan pada masa yang akan datang.

  • Kreditor
    Pihak kreditor menyediakan sumber daya keuangan bagi suatu perusahaan melalui pemberian pinjaman. Mereka membutuhkan informasi akuntansi perusahaan untuk mengetahui seberapa besar kesanggupan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman di masa depan.

  • Investor
    Pihak investor bersedia menanamkan investasi mereka kepada perusahaan apabila terdapat jaminan bahwa investasi mereka akan mendatangkan keuntungan. Pihak investor potensial membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk mengambil keputusan apakah mereka akan menanamkan modalnya ke dalam perusahaan atau tidak. Informasi keuangan perusahaan menunjukkan baik buruknya kinerja dari kegiatan perusahan. Para investor akan selalu mengevaluasi laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui keputusan penanaman modal yang akan mereka lakukan.

  • Karyawan
    Para karyawan perusahaan menginginkan sebuah jaminan bahwa mereka akan memperoleh imbalan atas pekerjaan yang mereka lakukan di dalam perusahaan. Mereka membutuhkan informasi guna memastikan bahwa perusahaan memiliki kesanggupan untuk membayar gaji mereka sehingga keselamatan kerja mereka lebih terjamin.

  • Pemerintah
    Pihak pemerintah berkepentingan secara tidak langsung dengan kegiatan ekonomi perusahaan. Peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah turut mempengaruhi kegiatan-kegiatan perusahaan secara tidak langsung. Sebagai contoh, BAPEPAM mengharuskan sebuah perusahaan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan sebagai penilaian layak tidaknya saham-saham perusahaan diperdagangkan di pasar modal. Pihak perpajakan juga membutuhkan laporan keuangan khusus yang disediakan perusahaan untuk menilai jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan kepada negara.

  • Masyarakat
    Dalam kegiatan ekonomi perusahaan-perusahaan berskala besar, masyarakat umum secara tidak langsung ikut terpengaruh dengan kegiatan perusahaan. Sebagai pemakai barang/ jasa yang terbesar dari produksi perusahaan, kemampuan masyarakat dalam konsumsi produk terpengaruh oleh tingkat penghasilan mereka. Tindakan perusahaan yang memberikan harga terlalu tinggi dapat menjadi ukuran penilaian masyarakat terhadap perusahaan. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan kepada masyarakat dapat memberikan informasi tentang layak tidaknya perusahaan membebankan harga yang tinggi kepada masyarakat.

Pengikut